Clock

Sabtu, 29 September 2012

Open Source Software


Sebelum istilah OpenSource mulai populer digunakan, perangkat lunak yang tersedia dalam bentuk biner maupun kode sumber biasa disebut free software.
Menurut Stallman (1999), sebuah program dikatakan sebagai free software bagi pemakai jika :
  • pengguna mempunyai kebebasan u/ menjalankan program tersebut untuk tujuan apapun.
  • pengguna mempunyai kebebasan untuk meng-ubah programm sesuai dgn kebutuhannya (untuk mewujudkan kebebasan ini secara efektif dlm praktek, pengguna harus memiliki akses thdp kode sumber, karena membuat perubahan dalam program tanpa memiliki kode sumber sangatlah sulit)
  • pengguna mmempunyai kebebasan u/ mendistribusikan kembali salinannnya, baik secara gratis ataupun dengan biaya
  • pengguna mempuntai kebebasan u/ mendistribusikan versi hasil modifikasii dari program sehingga koomunitas dpt memperoleh manfaat dari pengembangan pengguna.
Definisi "free" pada free software lebih condong ke arah kebebasan(freedom) dan bukannya free dalam arti "gratis". Stallman bersama rekan-rekannya mendirikan  Free Software Foundation pada tahun 1985 dengan tujuan untuk memperkuat pengembangan free software. Stallman (1999) menjelaskan bahwa freeSoftware dan open source  sebenarnya menyatakan keadaan sama pada perangkat lunak, tetapi mempunyai perbedaan sudut pandang. dapat dikatakan bahwa oppen source menekankan pada kehandalan dan fleksibilitas dalam mengembangkan program, sedangkan free software menekankan pada kebebasan dari pengontrolan o/ pihak lain.
kata open source dicanangkan oleh Eric Raymond pada tahun 1998 dan dimaksudkan untuk menghilangkan makna "free" dalam bahasa inggris yang sangat membingungkan karena memiliki arti yang bermacam-macam.
pada masa setelah tahun 1997, perangkat lunak seperti Linux, Free BSD, Apache, dan Perl yang semula populer dilingkungan akademis mulai menarik perhatian para insinyur, eksekutif, industri analisis, dan investor (Benlendorf, 1999). Sisttem operasi Linux misalnya, mulai menampakkan kekuatan barunya bersaing dengan Microsoft Windows. Linux tidak sekadar bergerk dilevel sistem operasi saja, melainkan juga didukung oleh berbagai aplikasi yang bersifat open source denggan kemampuan yang menyaingi perangkat lunak komersial dilingkungan Windows. itulah sebabnya, open source mulai dilirik dan mulai digunakan pada organisasi bisnis. PT United Tractors, Tbk., RS. Pertamina jaya, dan Garuda merupakan contoh perusahaan yang telah memanfaatkan Linux (InfoLinux, Juni 2002 dan September 2002).
sebagaimana dikatakan oleh Momjian (2000), open source memberikan keuntungan :
  • tidak perlu struktur perusahaan, sehingga tak ada biaya maupun batasan ekonomis
  • pengembangan program tak dibatasi oleh staf pemograman yang digaji, tetapi memanfaatkan kemampuan dan pengalaman kelompok pemograman yang berada di internet
  • umpan balik pemakai pemakai difasilitasi sehingga memungkinkan pengujian program oleh banyak pemakai dalam waktu yang singkat
  • pengembangan program dapat didistribusikan ke pemakai dengan cepat
Pengertian resmi tentang open source tertulis pada http://opensource.org/osd.html, open source membolehkan siapapun untuk mendistribusikaan perangkat lunak yg tergolong open source secara "gratis" ataupun dengan bayaran dan tidak ada royalti/kompensasi yang perlu diberikan. Prinsip penting lainnya adalah bahwa setidaknya tterdapat orang yang meng ubah code sumber, refferensi terhadap penciptanya tetap perlu di tuliskan, sebagai bentuk sebuah penghargaan.
contoh berbagai perangkat lunak kategori open source :




Sumber : Pengenalan Sistem Informasi oleh Abdul Kadir



Tidak ada komentar:

Posting Komentar